Jakarta ★ Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas merilis 15 proyek infrastruktur yang akan dieksekusi sebelum berakhirnya pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Oktober mendatang.
Dua dari 15 proyek tersebut disebut-disebut sebagai mega proyek infrastruktur raksasa ala pemerintah. Proyek tersebut adalah pembangunan Waduk Jatigede di Jawa Barat dan Tol Trans Sumatera.
"Jadi ada 15 proyek tersebut yang siap ground breaking. Dua proyek spektakuler tersebut adalah Tol Trans Sumatera dan Waduk Jatigede," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana BAPPENAS Dedy S. Priyatna di kantor BAPPENAS, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Untuk Tol Trans Sumatera kebutuhan dananya mencapai Rp 355 triliun. Dana tersebut dipakai untuk biaya konstruksi dan pembebasan lahan sepanjang 2.700 kilo meter.
"Yang akan direncanakan dibangun tahun ini atau Oktober 2014 yakni 4 ruas tol dulu," paparnya.
Keempat proyek Tol Trans Sumatera tahap awal adalah ruas Medan-Binjai estimasi biaya investasinya sekitar Rp 2 triliun, ruas Pekan baru-Dumai dengan investasi sekitar Rp 14,7 triliun, Palembang-Inderalaya dengan biaya investasi sekitar Rp 1 triliun lebih, ruas Bakauheni Lampung - Terbanggi Besar dengan estimasi biaya Rp 13,8 triliun.
Dedy menerangkan sumber dana akan diambil dari pinjaman PT Pusat Investasi Pemerintah (Persero). Pasalnya suntikan dana pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), jadi tidak perlu memperoleh restu dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Nanti akan ada dana talangan atau pinjaman dalam negeri. Nanti itu misalnya kerjasama dengan Pusat Investasi Pemerintahan (PIP) kan itu bunga rendah," paparnya.
Rencananya proyek tersebut akan dikerjakan oleh BUMN konstruksi yakni PT Hutama Karya (Persero). Proyek berikutnya adalah Waduk Jatigede. Nilai proyek mencapai US$ 416 juta.
Proyek dinilai sangat penting karena akan digunakan sebagai sumber air minum untuk wilayah Jawa Barat bagian timur.
"Seperti Majelengka itu selalu kekeringan termasuk Sumedang, Ciamis, Cirebon dan Kuningan. Itu sudah 30 tahun lalu nggak jadi-jadi. Jadi kan bisa untuk irigasi dan air minum. Apalabila itu ada tambahan lumbung padi," tegasnya.
Friday 20 June 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment